✿SHAUM RAMADHAN MELAHIRKAN KEPEDULIAN✿
✿.¸¸ﷲ¸•♥ ♥ ✿¸¸ﷲ¸¸.•*•✿•*•✿
بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْ
❀❀.•❤• .¸¸ﷲ¸¸.•*¤* ¸.♥•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•¸✿¸
Ibadah shaum pada bulan ramadhan pada dasarnya adalah sebuah tarbiyah
(pendidikan) keimanan, agar kita dapat merenungi eksistensi keberadaan
diri kita sebagai manusia dan hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Lebih jauh lagi agar kita memahami dan memaknai tugas kita sebagai umat
Islam yang tidak hanya bertanggung jawab kepada diri kita sendiri, akan
tetapi juga memiliki tanggung jawab kepada saudara-saudara kita umat
Islam terutama mereka yang masih belum beruntung, baik yang akrab dengan
serba kekurangan,kemiskinan,dan berbagai ragam sisi kehidupan yang
bermuara pada status dhuafa dan fakir miskin.
Shaum yang
dilaksanakan dalam bulan ramadhan melahirkan kepedulian,kepekaan sosial
dan ikut serta merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang serba
kekurangan, dimana saat shaum kita merasakan menahan lapar dan haus,
mulai dari fajar hingga tiba saat berbuka shaum,tentunya kita teringat
bagaimana mereka saudara-sudara kita hanya untuk sekedar sesuap nasi
saja mereka terkadang tidak ada kepastian harus makan dengan apa bahkan
situasi demikian kerap dialaminya setiap hari.
Dengan situasi
demikian diharapkan orang yang shaum dapat melahirkan sifat
tolong-menolong “Wa Awani ala al birri wa al Taqwa” kepekaan terhadap
saudara-saudara kita, khususnya terhadap mereka yang kurang mampu, baik
secara ekonomi,pendidikan dan berbagai kekurangan lainnya, terlebih
kepada anak yatim piatu dan fakir miskin.Sehingga demikian kita
terhidar dari golongan orang-orang yang disebut dalam Al Quran sebagai
orang yang mendustakan agama.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?Itulah orang yang
menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang
miskin.”(Q.S. Al Ma’un : 1-3.
Makna yang terkandung ketiga
ayat diatas, Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memperingatkan kita bahwa
ciri-ciri orang yang mendustakan agama ada dua golongan.Golongan pertama
adalah “Orang yang menghardik anak yatim”,termasuk didalamnya
menelantarkan,tidak menyantuni,tidak peduli, dengan mereka dan golongan
kedua yaitu "Tidak menganjurkan memberi makan orang miskin".
Melalui shaum ramadhan tahun ini, kita tumbuhkan sikap akhlaq yang
mulia berlomba-lomba bersedekah, karena sangat terbuka lebar
kesempatan untuk saling berbagi dan menebar amal kebaikan kepada
saudara-saudara kita khusunya yatim piatu dan kaum fakir miskin.
Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa amalan apapun yang kita kerjakan
di bulan yang penuh kemuliaan ini pahalanya akan dilipatgandakan bahkan
sampai tujuh ratus kali lipat. Bersedekah dengan ikhlas mengahrap ridha
Allah Subhanahu wa Ta’ala, semampu kita walaupun hanya dengan sebiji
kurma.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
"Siapa yang mampu di antaramu untuk Bersedekah, maka lakukanlah,
walaupun dengan sebiji kurma, siapa tidak punya harta, maka dengan
kalimah Thayyibah" (HR. Muslim).
Bulan ramadhan sering disebut
juga “Syahrul Muwasaat”yaitu bulan kepedulian, solidaritas umat dan
bulan pertolongan, dengan ibadah shaum diharapkan kita turut merasakan
penderitaan kaum fakir miskin sehingga akan melahirkan kepedulian yang
tinggi dengan demikian tergerak hati kita dengan ikhlas menyisihkan
sebagian harta untuk menyantuni saudara-saudara kita yang fakir miskin
.Karena harta yang Allah Subhanahu wa Ta’ala’ karuniakan kepada kita
adalah terdapat hak fakir miskin.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
Dalam khutbah yang panjang menjelang masuk bulan ramadhan, Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam menyampaikan bahwa bulan ramadhan adalah
bulan solidaritas dan peduli,diantara isi khutbah Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam :
“(Bulan Ramadhan) adalah Bulan Muwasaat; yaitu bulan solidaritas dan peduli”
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu’ bahwa” Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam orang yang paling dermawan terlebih ketika
berjumpa dengan malaikat Jibril dan malaikat Jibril selalu menemuinya
setiap malam dibulan Ramadhan hingga akhir bulan itu." (H.R. Bukhari)
Rasulullah Shallallahui Alaihi wa Sallam’gemar memberikan pertolongan
kepada anak yatim piatu,dan di surga kelak akan berdekatan dengan
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, di ibaratkan seperti kedekatan
jari telunjuk dan jari tengah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Dari Sufyan bin Uyaynah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam Bersabda : “Saya (Rasulullah) dan pengayom, pelindung
anak yatim atau kepada yang lainnya di surga seperti dua ini, lalu
Sufyan melakukan isyarat seperti yang dilakukan oleh Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan
tengah” (H.R At-Thabrani).
Kepedulian dan kepekaan adalah
nilai untuk meningkatkan ketaqwaan, yang dimiliki oleh setiap muslim
yang lahir melalui ibadah shaum ramadhan, nilai ini juga akan
menumbuhkan sikap luhur akhlaq yang mulia, tolong-menolong,
kedisiplinan, kejujuran, kemurahan hati, cinta kasih, keramahan,
kebijaksanaan, dan tentunya nya kebahagiaan dunia dan akhirat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu
kepada ALLAH, sesungguhnya ALLAH amat berat siksa-Nya” (QS. Al Maidah :
2).
Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,Yang benar haq semua datang-Nya
dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat
dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr
“.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala , Senantiasa menunjukkan kita pada
sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.
❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar