Surat dari Umm Taqi
Assalamualaikum,
Saudaraku muslim dan muslimah, dalam kesempatan ini aku ingin mengirim
pesan dari saudaramu di Gaza. simaklah kondisi kami dan sampaikan kepada
siapa saja entah itu orang yang kalian kenal ataupun yang tidak kalian
kenal
Ketika Zionis menyerang kami tanggal 27
Desember 2008, sebenarnya mereka tidak hanya menyerang Hamas, dan kaum
muslimin di Gaza, tapi mereka menyerang umat Islam keseluruhan. Mereka
menyerang Islam dengan harapan bahwa mereka akan dapat melemahkan dan
akhirnya menghancurkan Islam dan umat Muhammad SAW.
Dan mereka tidak akan pernah berhenti di sini. Mereka ingin merampas Al
Aqsa yang kita cintai, mereka ingin Tepi Barat dan percayalah kepadaku
jika saya katakan bahwa mereka ingin seluruh Timur Tengah.
Namun mereka tidak akan pernah berhasil. Mereka tidak akan pernah bisa memadamkan cahaya Allah. Insya Allah.
Situasi yang kami hadapi mengerikan namun iman kami kuat,
Alhamdulillah, meskipun kami tidak memiliki air yang memadai dan
kalaulah ada, air itu sudah terpolusi dan kami tidak memiliki uang untuk
membeli air mineral. Ketika kami memiliki uang maka orang yang
menjualnya menyampaikan bahwa terlalu bahaya untuk mereka berjalan
keluar dan mendapatkan supply. Kami tidak memiliki gas dan ini sudah
berlangsung sejak empat bulan terakhir. Kami hanya bisa memasak sedikit
makanan di atas tungku-tungku yang sudah kami siapkan.
Para keluarga laki laki kami telah kehilangan pekerjaannya. mereka
menghabiskan keseharian mereka di rumah. Suamiku pergi seharian dari
satu tempat ke tempat lain hanya demi mendapatkan (kebutuhan) dasar air.
Biasanya dia kembali ke rumah dengan tangan hampa. Tidak ada sekolah,
tidak ada bank, dan Rumah sakitpun jarang yang buka. Kami selalu sadar
bahwa nyawa kami terancam setiap kali kami keluar rumah.
Mereka (zionis) memberikan jam malam antara pukul 1 hingga 4 sore. Kami
bisa keluar dalam keadaan aman untuk mendapatkan supplai, kata mereka.
Tapi itu semua bohong! Seringnya jutsru mereka menggunakan kesempatan
itu untuk menambah jumlah syuhada dalam daftar mereka.
Kami makan sehari nasi dan sehari roti. Daging dan susu adalah
kemewahan. Mereka menggunakan senjata perang kimia di area perbatasan.
Mereka menggunakan bahan kimia di daerah-daerah perbatasan. Mereka tidak
hanya membunuh kami dengan peluru dan tank-tank dan pesawat-pesawat
B52, tetapi juga mereka membunuh kami secara perlahan dengan membuat
anak-anak kami kelaparan, yang menyebabkan munculnya penyakit yang sulit
digambarkan yang disebabkan bahan kimia itu dan mereka tertawa atas
penderitaan kami yang berkepanjangan dan tak tertahankan ini.
Setelah semua ini, kami diberitahu bahwa orang-orang di seluruh dunia
berdemo. MashaAllah! Fakta bahwa kalian pergi ke kedutaan-kedutaan dan
meninggalkan rumah-rumah kalian membuat kami merasa bahwa kami tidak
sendiri dalam perjuangan ini.
Tetapi kalian bisa
pulang ke rumah dan mengunci rumah kalian. Sedang kami.... Kami tidak
bisa melakukan itu. Tiap malam aku harus meninggalkan rumahku yang
berada di lantai-lantai dan tinggal bersama saudara perempuanku di
lantai dasar. Jika ada serangan maka lebih cepat bagi kami untuk
meninggalkan (gedung) dari lantai dasar.
Tetapi umat bertanya-tanya di manakah tentara kaum Muslim? Di manakah
kemenangan? Dan di manakah pemimpin sejati kita yang akan menyelamatkan
kita dari kematian? Di manakah tentara Shalahudin al-Ayubi? Jangan
berharap pada PBB, mereka mengakui Israel sebagai sebuah Negara pada
tahun 1949 dan mengunci nasib kami menjadi seperti pada hari ini. Jangan
menoleh ke Amerika atau Inggris, bukankah mereka yang menyerbu ummat
Islam di Irak dan Afghanistan? Panggilah para tentara di Mesir, Syria,
Turki, Arab Saudi, dan Pakistan. Dimanakah tentara Bangladesh,
Negara-negara Teluk, Indonesia dan Libya? Apakah mereka cukup hanya
menonton para wanita menjerit meminta pertolongan ketika musuh mengubur
anak-anak kecil kami? Apakah kuping mereka tuli hingga tidak bisa
mendengar jeritan saudaranya laki-laki dan perempuan? Bukankah kami
memiliki hak untuk makan dan minum dengan selamat dan aman. Bukankah
kami juga punya hak untuk tertawa dan hidup dengan memiliki harapan?
Ya.... Kami lelah, ketika kami mendengar roket dan bom serta melihat
pesawat-pesawat yang terbang mendekati gedung, aku menjerit bersama anak
laki-lakiku yang masih muda dan suamiku merasa tidak mampu melakukan
apa-apa.
Saudara muslim laki-laki akan tahu seperti
apa rasanya ketika merasa putus asa untuk bisa melindungi kehormatan dan
kehidupan keluarga Anda. Ada sesuatu yang membunuh dia dari dalam. Kami
sering bertanya-tanya kapan mereka akan menjual tanah kami dengan harga
murah, apakah serangan ini akan merenggut nyawa seribu atau dua ribu
orang. Kami masih menunggu dan melihat. Orang-orang Israel sudah
merencanakan di tempat mana mereka akan buat pemukiman baru di Gaza.
Seperti inilah keadaan kami.
Dalam hal ini tidak ada
yang bisa menyelamatkan kami selain Allah. Jangan lupakan kami karena
hanya kalianlah yang kami miliki. Sadaqah baik kalian tidak sampai
kepada kami dan ketika mereka membuka perbatasan hanya segelintir orang
yang mendapatkan (sumbangan) itu yang tidak tahu harus berbuat apa
karena akan beresiko bagi hidup kami hanya untuk membeli makanan. Mereka
akan membunuh siapapun, siapapun apakah dia adalah anak umur lima tahun
yang sedang membawa makanan untuk keluarganya. Kami ingin hidup dari
keringat kaum laki-laki kami, bukan dari keringat orang lain karena kami
sedang sekarat. .
Tetaplah berjuang di Jalan Allah dan berdoalah agar kemenangan itu segera datang inshaAllah..
Semoga Allah SWT membuat kami teguh dalam din ini, selama masa
perjuangan ini dan selama masa kemudahan. Ya Allah, berilah kemenangan
kepada kami segera dan segeralah tegakkan kembali Islam sebagai otoritas
yang dengannya kami hidup, Ya Allah, kirimlah kepada kami anak-anak
Salahudin, bala tentara Islam untuk menyelamatkan ummat Muhammad SAW
dari penindasan di mana kita hidup. Ya Allah lindungilah anak-anak kami
dan usirlah kaum zionis dari tanah kami. Ya Allah, hari ini saksikanlah
pada hari ini kami telah meminta pertanggung jawaban para pemimpin kami,
kami berdoa semoga Engkau segera mengembalikan kepada kami seorang
pemimpin sejati, seorang Khalifah. Amin.
Wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar